Pengalaman Pasien Gagal Jantung Kongestif Dalam Melaksanakan Perawatan Mandiri
DOI:
https://doi.org/10.35747/hmj.v1i1.910Keywords:
Pengalaman Pasien, Perawatan mandiri, gagal jantung congestifAbstract
Penyakit Gagal jantug kongestif (CHF) merupakan salah satu penyumbang kematian terbesar didunia. Pengalaman pasien dengan CHF menunjukkan sikap yang beragam dalam melaksanakan perawatan mandiri (self care). Berbagai dampak muncul akibat penyakit yang diderita, mempengaruhi peran dalam kehidupan sehari- hari baik di lingkungan masyarakat, maupun keluarga. Pentingnya perawatan mandiri yang dilakukan oleh individu yang terdiagniosis merupakan faktor pendukung dalam proses pengobatan, Lingkungan sosial seperti keluarga dan masyarakat juga memiliki peran penting guna meningkatkan motivasi bagi klien selain informasi dari para pemberi layanaan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran serta mengungkapkan arti dari pengalaman Pasien Dengan Gagal Jantung Kongestif Dalam Melaksanakan Perawatan Mandiri (Self Care). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 5 orang partisipan yang pernah dirawat minimal 2 kali dan melakukan kunjungan ulang dipoli klinik jantung Dirumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjamasin, pengambilan data dilakukan dikediaman partisipan masing-masing.Terdapat 4 Tema yang teridentifikasi dalam penelitian ini yaitu : (1). Melaksanakan Perawatan mandiri (2). Dukungan yang diperoleh (3). Harapan Pasien (4). Usaha Mendapatkan Bantuan pengobatan
References
Britz, J. A .,& Dun, K.S (2010). Self care and quality of life among patient with heart failure. Journl of the academic of
nurse practicioners,22,480-487
Gallacher,Katie. Et. al (2011). Understanding Patient ‘ Experiences of Treatment Burden in chronic Heart failure using Normalization process theory. http/www. Annfammed. Org. Vol. 9, No. 3 (accessed 25 Februari 2015)
Jeon, Yun –Hee. Et. al. (2010).The Experience of living with chronic heart failure : a narrative review of qualitativ studies. BMC Healh Services research. http/www. Biomedcentral. com (accessed 21 Februari 2015)
Sari, L. O. (2006). Pemanfaatan Obat Tradisonal dengan pertimbangan manfaat dan kemanan. Majalah Ilmu Kefarmasian Universitas Jember. Vol. III
Nursalam (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Prkatik Kepeawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika.
Yosep.et. all. (2009). Social support and hostility
as predictor of depresivesystom in cardiacpatien one mont after hospitalisation.Psychosom med.60 (6) :707-13
Rogers, Anggie.et. al (2002). A qualitative Study of chronic heart failure patient” Understandig of their Sympoms and drug therapi. European Joural of Heart Failure 4. (accessed 21 Februari 2015)
World Healt Organization. (2012). Word Heart Statistic. http://www.who.int/research/en/
Ignatavicius, D.D., & Workman, M.L. (2006). Medical surgical nursing : critical thingking for collaborative care (5 th ed). Missouri : Elsevier
Aronow,W.S (2006). Epidemiologi, pathophysiology, prognosis and treatment of Systolic and diastolic heart failure. Cardiology inreview,14(3),108-120.
Andrianto, (2008), Nesiritide Intravena Suatu Peptida Natriuritik Untuk Terapi Gagal Jantung Akut. Unair, Surabaya.diunduh dari, http://arekkardiounair.com/2014.10.23 archive. html.
Smelzer dan Bare (2002). Buku Ajar Keperawatan medikal bedah Brunner dan Suddar. EGC. Jakarta
Rogers, Anggie.et. al (2002). A qualitative Study of chronic heart failure patient” Understandig of their Sympoms and drug therapi. European Joural of Heart Failure 4. (accessed 21 Februari 2015)