Hubungan Ketidaksesuaian Tinggi Kursi Kerja Terhadap Keluhan Back Pain Pada Penjahit Pakaian Di Pasar Bauntung Martapura
DOI:
https://doi.org/10.35747/hmj.v2i1.923Keywords:
tinggi kursi kerja, keluhan back pain, penjahit pakaianAbstract
Prinsip-prinsip ergonomi belum banyak diterapkan pada sektor kerja informal, salah satunya penjahit pakaian. Ketidaksesuaian ukuran alat kerja dan antropometri penjahit, seperti penggunaan kursi kerja terlalu tinggi atau terlalu rendah berisiko menyebabkan terjadinya keluhan pada penjahit terutama pada komponen tulang belakang (back pain). Untuk mengetahui hubungan ketidaksesuaian tinggi kursi kerja terhadap keluhan back pain pada penjahit pakaian, telah dilakukan penelitian bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 30 orang yang diambil dengan teknik Quota Sampling. Penelitian dilakukan di Pasar Bauntung Martapura pada bulan Maret-November 2011. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran tinggi kursi kerja dan tinggi lipat lutut serta wawancara. Hasil penelitian didapatkan 23 responden (77%) menggunakan tinggi kursi kerja yang tidak sesuai dan 13 responden (43%) mengalami keluhan back pain. Analisis chi-square dengan derajat kepercayaan 95% didapatkan p=0,010 antara ketidaksesuaian tinggi kursi kerja terhadap keluhan back pain. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara ketidaksesuaian tinggi kursi kerja terhadap keluhan back pain pada penjahit pakaian di Pasar Bauntung Martapura.
References
Notoatmodjo Soekidjo. Kesehatan masyarakat: ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.
Effendi Fikry. Ergonomi bagi pekerja sektor informal. Cermin Dunia Kedokteran 2007;34:9-12.
Zuhriyah Fitri. Hubungan antara kesesakan dengan kelelahan akibat kerja pada karyawan bagian penjahitan perusahaan konveksi PT Mondrian Klaten Jawa Tengah. Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, 2007.
Rahayu Ita Indi. Hubungan antara sikap kerja duduk terhadap produktivitas kerja pada penjahit konveksi rumah tangga Panca Daya Sakti Semarang tahun 2005. Skripsi. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang, 2005.
Harrianto Ridwan. Aplikasi ergonomi bagi individu pekerja di tempat kerja. Jurnal Kedokteran Trisakti 2003;22:17–23.
Nurmianto E, Ningdyah WK. Aplikasi ergonomi pada pembuatan standard hard competency. Jurnal Teknologi Technoscientia 2009;1:172–180.
Purwati. Analisis dan perbaikan bentuk fisik kursi kerja operator menjahit dengan memperhatikan aspek ergonomi (studi kasus pada PD. Sonata Jaya). Skripsi. Depok: Fakultas Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2004.
Merijanti Lie T. Gerakan repetitif berulang sebagai faktor risiko terjadinya sindrom terowongan karpal pada pekerja wanita di pabrik pengolahan makanan. Universa Medicina 2005;24:15–23.
Suma’mur. Higiene perusahaan dan kesehatan kerja. Jakarta: PT Toko Gunung Agung, 1967.
Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Modul peningkatan kemampuan teknis pelaksana hiperkes dan keselamatan kerja angkatan II tanggal 11–13 Maret 2010 di Banjarbaru. Banjarbaru: Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja, 2010.
Pratiwi MH, Yuliani S, Bina K, dkk. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada penjual jamu gendong. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia 2009;4:61-67.
Nursatya Mugi. Risiko musculoskeletal disorders (MSDs) pada pekerja catering di PT Pusaka Nusantara Cabang Jakarta tahun 2008. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008.
Lukman Mohammad. Pengembangan prototype bangku ergonomis untuk murid sekolah dasar kelas satu dan dua malang. Skripsi. Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang, 2008.
Hasyim Hamzah. Manajemen hiperkes dan keselamatan kerja di rumah sakit (tinjauan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja di institusi sarana kesehatan). Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2005;8:62-65.
Harrianto Ridwan. Occupational overuse syndrome. Jurnal Kedokteran Trisakti 2009;18:99-105.
Zaki ahmad. Hubungan aktivitas fisik berat dengan back pain pada penduduk usia kerja di Jawa dan Bali. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 2008;2: 86-192
Samara Diana. Lama dan sikap duduk sebagai faktor risiko terjadinya nyeri pinggang bawah. Jurnal Kedokteran Trisakti 2004;23:63-67.
Suhardiono. Dampak meja kursi sekolah yang tidak ergonomis terhadap kesehatan anak sekolah dasar. Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia 2005;1:24–29.
Etika M, Indah P, Fariza R. Analisis manual material handling menggunakan NIOSH equation. Jurnal Ilmiah Teknik Industri 2006;5:53-60.
Risyanto, Sunarto, Nugraha ZS. Pengaruh lamanya posisi kerja terhadap keluhan subyektif low back pain pada pengemudi bus kota di Terminal Giwangan Yogyakarta. Naskah Publikasi. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, 2008.
Joko S, Titin IO, Suyasning HI. Prevalensi keluhan subyektif atau kelelahan karena sikap kerja yang tidak ergonomis pada pengrajin perak. Jurnal Teknologi 2008;1:141-149.
Erlinda M, Enny R. Penerapan metode OCRA untuk pengurangan resiko masalah ergonomi dan gangguan muskuloskeletal di lini packaging detergen PT X. Jurnal Teknologi 2007;3:231-239.
Samara Diana. Nyeri muskuloskeletal pada leher pekerja dengan posisi pekerjaan yang statis. Universa Medicina 2007;26:137-142.
Harrianto R, Ardian B, Victor S, dkk. Karakteristik dimensi antropometrik statis mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti usia 19–21 tahun. Jurnal Kedokteran Trisakti 2003;23:93–100.
Santosa A, Ibnu H. Analisis penerapan aspek ergonomis pada perancangan kursi di laboratorium dasar elektronika berbasis teknologi informasi di program studi teknik telekomunikasi dan navigasi udara sekolah tinggi penerbangan Indonesia. Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru 2009;2:62-67.
Darlis, Suharyo W, Sigit S, dkk. Pertimbangan ergonomi pada perancangan stasiun kerja. Jurnal Sigma Epsilon 2009;13:105–110.
Lutam. Analisis nyeri punggung dengan faktor – faktor yang berhubungan pada pekerja wanita di penjahitan pakaian PT X Gunung Putri Bogor tahun 2005. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia, 2005.
Ratih S, Subagyo, Aliq Z. Metode identifikasi keluhan subyektif pekerja yang dominan menggunakan tubuh bagian atas analisis berbasis artificial intellegence. Jurnal Mesin dan Industri 2007;4:35-44.
Aji WP. Hubungan antara kursi kerja dengan timbulnya keluhan nyeri pinggang pada pekerja tenun kain sarung di Java ATBM (alat tenun kain bukan mesin) Desa Kebunan Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang tahun 2006. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2007.
Yuli K. Hubungan sikap kerja menjahit dan sindroma miofasial leher dengan kapasitas fungsional leher pada penjahit. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011.