Jurnal Arsitektur Manusia dan Lingkungan (Jamang) http://journal.mbunivpress.or.id/index.php/jamang <p>Jamang (Jurnal Arsitektur Manusia dan Lingkungan) is a peer-reviewed online journal devoted to the applications of architecture theory, sustainable built environment, architectural history, urban design and planning, as well as building structure. Journal of Jamang invites all lecturers, academic staffs, researchers, reviewers and related field to architecture to contribute in the publication by sending and submitting articles based on research. The manuscript will be reviewed by two independent National advisory boards who are in their expert field. After the process of review completed, all the result will be informed to author through Open Journal System (OJS) as well as email to author. Jamang is published, twice a year, in June and December, by the Institute for Research and Community Services, University of Muhammadiyah Banjarmasin</p> MBUnivPress en-US Jurnal Arsitektur Manusia dan Lingkungan (Jamang) 2656-7180 POTENSI TITIAN SEBAGAI ALTERNATIF RUANG TERBUKA DI KAWASAN PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI http://journal.mbunivpress.or.id/index.php/jamang/article/view/786 <p>Kota Banjarmasin sejak dahulu berkembang dengan keterkaitan erat terhadap keberadaan sungai. Selain bukti berupa peninggalan sejarah, di sepanjang tepian sungai di Kota Banjarmasin juga banyak ditemukan kawasan permukiman. Kawasan permukiman tepian sungai berkembang menjadi kawasan dengan kepadatan tinggi dikarenakan ketersediaan lahan pada kawasan tersebut yang sangat terbatas. Ruang terbuka pada kawasan permukiman juga sangat minim, dikarenakan kepadatan bangunan yang tinggi dan ketersediaan lahan yang minim di lokasi permukiman. Ironisnya keberadaan ruang terbuka memiliki peran dan fungsi penting, terutama dikawasan permukiman. Jaringan titian merupakan hasil adaptasi dari masyarakat yang beradaptasi dengan lingkungan. Titian dapat ditemui diseluruh kawasan permukiman tepian sungai di Kota Banjarmasin, sehingga memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi ruang terbuka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, menggunakan studi literatur sebagai perbandingan terhadap kondisi lapangan. Titian potensial untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka, adapun yang mempengaruhi potensi tersebut adalah, dimensi titian, fungsi yang dihubungkan oleh titian, serta desain titian.</p> Evan Elianto Supar Copyright (c) 2023 Jurnal Arsitektur Manusia dan Lingkungan (Jamang) 2019-04-06 2019-04-06 1 1 001 005 10.35747/jaml.v1i1.786 TIPOLOGI FUNGSI RUMAH TEPIAN SUNGAI DI PINGGIRAN KOTA BANJARMASIN http://journal.mbunivpress.or.id/index.php/jamang/article/view/787 <p>Kondisi geografis Kota Banjarmsin yang terdiri dari banyak sungai, secara tidak langsung berpengaruh pada pembentukan karakter kota itu sendiri, hal ini terlihat pada terbentuknya permukiman-permukiman yang berada pada area tepian sungai. Permukiman tepian sungai ini merupakan hasil dari budaya sungai masyarakat Kota Banjarmasin. Salah satu permukiman tepian sungai yang ada di Kota Banjarmasin ini adalah permukiman Pulau Bromo yang merupakan sebuah delta yang berada di pinggiran Kota Banjarmasin. Masih minimnya pembangunan pada permukiman ini menjadikan aktivitas masyarakatnya masih memiliki ketergantungan yang sangat kuat pada sungai. Keberagaman fungsi rumah memberikan karakteristik tersendiri yang membedakannya dari permukiman tepian sungai lain di Kota Banjarmasin. Untuk mengetahui karakteristik dan identitas permukiman tepian sungia Delta Pulau Bromo ini maka dapat dilakukan tinjauan tipologi. Pembahasan tipologi pada permukiman ini dapat dilihat dari fungsi rumah yang mengaitkan antara fungsi dan bentuk denah pada rumahnya. dari hasil analisis ditemukan 5 tipologi fungsi yang terdapat pada rumah yang berada di permukiman tepian sungai Delta Pulau Bromo, yaitu (1).Rumah fungsi dagang dengan bentuk denah melebar, (2). Rumah fungsi hunian dengan bentuk denah memanjang kebelakang. (3). Rumah fungsi hunian+dagang dengan bentuk denah melebar. (4). Rumah fungsi hunian+dagang dengan bentuk denah memanjang. (5). Rumah fungsi hunian+dagang dengan bentuk denah kombinasi dari denah memanjang dan melebar. Keberagaman tipe fungsi rumah ini dipengaruhi oleh faktor jenis pekerjaan dan ekonomi penghuni rumah.</p> Amar Rizqi Afdholy Lisa Dwi Wulandari Sri Utami Copyright (c) 2023 Jurnal Arsitektur Manusia dan Lingkungan (Jamang) 2019-04-06 2019-04-06 1 1 006 016 10.35747/jaml.v1i1.787 RUMAH BANGUN GUDANG, PERPADUAN ARSITEKTUR MELAYU BANJAR, KOLONIAL DAN MODERN STUDI KASUS RUMAH BANGUN GUDANG DI SUNGAI JINGAH BANJARMASIN http://journal.mbunivpress.or.id/index.php/jamang/article/view/788 <p>Kota Banjarmasin yang terletak di tepi Sungai Barito dan dilewati oleh Sungai Martapura, menjadi tempat yang strategis dalam lalu lintas perdagangan antar pulau. Kawasan-kawasan di tepian sungai berkembang pesat sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan, salah satunya kawasan Sungai Jingah. Memiliki keterkaitan sejarah dengan Belanda, masyarakat banjar, serta pengaruh Islam dan perdagangan, menjadikan kawasan sungai jingah sebagai kawasan yang memiliki beragam budaya. Rumah Bangun Gudnag sebagai salah satu bangunnan di kawasan Sungai Jingah memiliki perpaduan arsitektural yang unik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur arsitektural pada rumah bangun gudang. Metode analisis data adalah deskriptif kualitatif yang dilakukan melalui penelusuran historis kawasan sungai jingah serta kajian teori tentang arsitektur di kurun waktu terbangunnya rumah bangun gudang. Hasilnya adalah adanya perpaduan unsur arsitektural pada rumah bangun gudang antara lain; Ornament jendela dan pintu di pamedangan dan panampik ada pengaruh modern colonial, bentuk pintu dan jendela depan ada pengaruh colonial, atap dan ornament ada pengaruh islam banjar dan jendela samping pengaruh arsitektur banjar.</p> Fitri Wulandari Copyright (c) 2023 Jurnal Arsitektur Manusia dan Lingkungan (Jamang) 2019-04-06 2019-04-06 1 1 017 023 10.35747/jaml.v1i1.788 IDENTIFIKASI KONDISI TERMAL PADA BANGUNAN TRADISIONAL STUDI KASUS : RUMAH BUBUNGAN TINGGI DI MARTAPURA http://journal.mbunivpress.or.id/index.php/jamang/article/view/789 <p>Di Indonesia pembahasan mengenai termal merupakan hal yang umum dibahas, hal ini terkait dengan kondisi iklim di Indonesia yang dominan panas dan lembab. Berbagai cara dilakukan agar masyarakat dapat berkegiatan dengan nyaman secara termal selama di dalam bangunan, yang paling sering digunakan adalah sistem penghawaan buatan yang paling banyak menggunakan energi. Rumah Bubungan Tinggi merupakan salah satu bangunan tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan. Walaupun saat ini sudah semakin berkurang keberadaannya, masih terdapat di beberapa lokasi, seperti di Teluk Selong Kabupaten Martapura. Dari bangunan tradisional yang masih ada, bisa kita uji kondisi termalnya untuk mengidentifikasi kondisi termal pada bangunan Rumah Bubungan Tinggi. Penelitian dilakukan dengan mendapatkan data termal seperti suhu, kelembaban udara dan kecepatan angin di dalam dan luar bangunan. Selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan temperatur efektif (TE). Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi termal di dalam Bangunan Rumah Bubungan Tinggi tidak termasuk nyaman menurut skala webb.</p> Humairoh Razak Copyright (c) 2023 Jurnal Arsitektur Manusia dan Lingkungan (Jamang) 2019-04-06 2019-04-06 1 1 024 028 10.35747/jaml.v1i1.789 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ESTETIKA VISUAL KORIDOR BERSEJARAH STUDI KASUS: JALAN PANGLIMA SUDIRMAN KOTA BATU http://journal.mbunivpress.or.id/index.php/jamang/article/view/790 <p>Kota Batu merupakan salah satu kota kolonial di Indonesia , terdapat beberapa warisan pada masa lalu hingga kina masih tersisa. Salah satu koridor yang memiliki paling banyak bangunan kuno dikota Batu yaitu jalan Panglima Sudirman kota Batu. Dengan demikian koridor tersebut merupakan koridor bersejarah karena banyak terdapat bangunan-bangunan bersejarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian masyarakat umum terkait visual koridor bersejarah yang terbagi menjadi dua kelompok responden. Pembahasan persepsi visual koridor dikaji dari aspek-aspek estetika pada koridor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode analisis deskriptif dan independent sample t-test. Metode pengumpulan data berupa studi literatur, observasi dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian antar kedua kelompok responden tidak jauh berbeda. Penilaian estetika yang terdiri atas keterpaduan, skala, proporsi, irama, keseimbangan dan warna menunjukkan hasil yang baik pada visual koridor bersejarah.</p> Budi Tri Wijaya Jenny Ernawati Herry Santosa Copyright (c) 2023 Jurnal Arsitektur Manusia dan Lingkungan (Jamang) 2019-04-06 2019-04-06 1 1 029 033 10.35747/jaml.v1i1.790 IDENTIFIKASI TOURISM BUSINESS DISTRICT DI KOTA BANJARMASIN http://journal.mbunivpress.or.id/index.php/jamang/article/view/791 <p>Tourism Business District (TBD) merupakan kawasan di mana mayoritas aktivitas wisatawan kota terkonsentrasi dengan pemusatan layanan wisatawan dan non-wisatawan dalam satu area yang aksesibel akan memungkinkan wisatawan untuk tinggal, dan berkembang menjadi area destinasi wisata serta terhubung dengan fungsi pusat bisnis kota (CBD). Kota Banjarmasin yang merupakan kota lama yang memiliki karakter dan potensi wisata budya dan alamnya. Penelitian ini bertujuan utuk mengidentifikasi tourism business district di Kota Banjarmasin sebagai langkah awal agar dapat menemukan arah pengembangan pariwisata kota. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dokumen pariwisata daerah dan analisis spasial yang dijelaskan secara deskriptif. TBD di Kota Banjarmasin adalah sungai sebagai daya tarik utama dengan daya tarik wisata di sepanjang tepian Sungai Martapura yang berbasis perdagangan, berbasis budaya (pasar terapung), berbasis heritage (kampung lama) dan berbasis wisata urban (di taman siring tepi sungai dan wisata belanja modern). Zona CBD dengan fungsi kantor pemerintahan, retail dan perkantoran mengelilingi kawasan TBD. Zona Essential Service cukup memenuhi kebutuhan fasilitas wisata seperti rumah makan dan akomodasi yang cukup banyak. Pedestrian access atau penghubung untuk zona core attraction, zona CBD, dan zona essential service dibeberapa titik belum tersedia.</p> Noor Aina Copyright (c) 2023 Jurnal Arsitektur Manusia dan Lingkungan (Jamang) 2019-04-06 2019-04-06 1 1 034 040 10.35747/jaml.v1i1.791 ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN ESTATE TERHADAP PENINGKATAN NILAI INVESTASI PERUMAHAN (STUDI KASUS: BUNYAMIN RESIDENCE, CITRA LAND DAN PESADA MAS BANJARMASIN) http://journal.mbunivpress.or.id/index.php/jamang/article/view/792 <p>Manajemen properti pada perumahan atau "Manajemen Estate", fungsinya tidak hanya sebatas pengelolaan fisik lingkungan tetapi juga secara psikologis, seperti rasa aman, nyaman, dan ketertiban. Pengelolaan secara psikologis meliputi keamanan lingkungan, kebersihan lingkungan, terpeliharanya jalan di dalam lingkungan, penerangan di dalam lingkungan, dan tersedianya fasilitas di kompleks perumahan, baik fasilitas sosial maupun fasilitas umum. Keberadaan manajemen estate dianggap penting, karena dapat berpengaruh pada peningkatan nilai investasi perumahan tersebut. Peningkatan nilai investasi perumahan dapat terjadi karena penilaian konsumen dan masyarakat sehubungan dengan kinerja, konsistensi dan lingkungan perumahan tersebut yang dibuat oleh pihak pengembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor manajemen estate yang perlu diperhatikan dalam mengelola bisnis perumahan dan menentukan perbedaan peningkatan nilai investasi properti perumahan yang mengelola manajemen estate. Metode yang digunakan adalah survei responden menggunakan kuesioner untuk warga perumahan Bunyamin Residence, Citra Land dan Pesada Mas. Model analisis menggunakan analisis regresi linier berganda, di mana data terlebih dahulu harus diuji kelayakannya dengan uji asumsi analisis regresi linier. Hasil penelitian atas 90 responden menunjukkan bahwa manajemen estate berpengaruh pada peningkatan nilai investasi properti perumahan, di mana variabel yang benar-benar dominan dan mampu memberikan pengaruh terhadap peningkatan nilai investasi perumahan tersebut adalah jalan perumahan dan ketersediaan fasilitas umum.</p> Muhammad Rudiy Copyright (c) 2023 Jurnal Arsitektur Manusia dan Lingkungan (Jamang) 2019-04-06 2019-04-06 1 1 041 046 10.35747/jaml.v1i1.792 RUANG TERBUKA PUBLIK SEBAGAI ELEMEN INFRASTRUKTUR HIJAU KAWASAN KOTA (STUDI KASUS: ALUN-ALUN KABUPATEN PONOROGO) http://journal.mbunivpress.or.id/index.php/jamang/article/view/793 <p>Dampak perkembangan jumlah penduduk sebuah wilayah adalah berkembangnya wilayah tersebut, disebabkan oleh berbagai macam kebutuhan untuk mendukung berlangsungnya kehudupan manusia, sehingga terjadilah konversi lahan. Konversi lahan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi lahan terbangun ditengarai menjadi penyebab tidak seimbangnya fungsi ekologis suatu wilayah. Berkurangnya RTH mengakibatkan terjadinya kenaikan temperatur udara bahkan kualitas udara lokal dalam wilayah kota. Ruang terbuka hijau kota merupakan salah satu elemen infrastruktur hijau kota sebagai pendukung fungsi ekologis wilayah. Alun-alun kabupaten Ponorogo merupakan ruang terbuka publik yang sekaligus menjadi RTH kawasan kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi kualitas alun-alun kabupaten Ponorogo sebagai ruang terbuka hijau dan sebagai elemen infrastruktur hijau kota. Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan jenis objek yang akan ditinjau, maka metode penellitian ini adalah menggunakan studi kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah tipologi, historis dan topologi. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pengembangan atau pembangunan ruang terbuka hijau untuk kota dengan kepedulian lingkungan adalah pengembangan infrastruktur hijau di kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan fungsi ekologis berupa daerah tangkapan air hujan, mempertahankan ketersediaan sumber daya air, menjaga ketersediaan udara bersih, menjaga suhu udara, menjadi habitat bagi beberapa jenis hewan seperti burung, dan sebagainya.</p> Abdurrahman Aziz Antariksa Herry Santosa Copyright (c) 2023 Jurnal Arsitektur Manusia dan Lingkungan (Jamang) 2019-04-06 2019-04-06 1 1 047 055 10.35747/jaml.v1i1.793