A Series of Community Empowerment Activities in Pingaran Ilir Village in The Movement to Reduce Stunting
DOI:
https://doi.org/10.35747/bcdj.v3i1.854Keywords:
Prevention, Health Education, StuntingAbstract
Stunting adalah masalah gizi buruk yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi yang terus menerus yang menyebabkan anak mengalami gangguan pertumbuhan, yaitu tinggi badan yang lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Penanganan stunting berfokus pada pencegahan daripada pengobatan. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pengabdian kepada Masyarakat di desa Pingaran Ilir Kabupaten Banjar yang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki presentasi stunting tertinggi di Kalimantan Selatan. Pendekatan yang dilakukan melalui penyuluhan dan Pendidikan kesehatan secara aplikatif yang dilakukan bersama Masyarakat. Hasil kegiatan bertujuan membantu meningkatkan kesehatan dan pemahaman masyakat tentang pencegahan stunting di desa Pingaran Ilir.
Stunting is a problem of malnutrition caused by a continuous lack of nutritional intake which causes children to experience growth disorders, namely a height that is lower or shorter (stunted) than their age standard. Stunting management focuses on prevention rather than treatment. This activity was carried out in the form of community service in Pingaran Ilir village, Banjar Regency, which is one of the districts with the highest stunting presentation in South Kalimantan. The approach is carried out through applicable health education and counseling carried out together with the community. The results of the activity aim to help improve public health and understanding about stunting prevention in Pingaran Ilir village
References
Arini, S. (2022). Edukasi Stunting Sejak Dini di Posyandu Remaja (ESTU JADI DIPUJA) Menggunakan Media Online. Jurnal JARLITBANG Pendidikan, 8(2), 123–136.
Budiastutik, I., & Nugraheni, A. (2018). Determinants of Stunting in Indonesia: A Review Article. International Journal Of Healthcare Research, 1((1)), 2620–5580.
Kemenkes. (2018). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja.
Lestiarini, S., & Sulistyorini, Y. (2020). Perilaku Ibu Pada Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) di Kelurahan Pegirian. Jurnal PROMKES, 5((2)).
Nurkomala, S., Nuryanto, N., & Panunggal, B. (2018). Praktik Pemberian MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) Pada Anak Stunting dan Tidak Stunting Usia 6 - 24 Bulan. Journal of Nutrition College, 7((2)).
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11((1)).
Rahmawati, A., Nurmawati, T., & Sari, L. P. (2019). Faktor Yang berhubungan Dengan Pengetahuan Orang Tua Tentang Stunting Pada Balita. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 6((3)), 389–395.
Sangadji, N. W., & Veronika, E. (2021). Upaya Meningkatkan Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Di Frsa Rabutdaiyo Tahun 2021. JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 13((4)).
Sari, W. A., & Farida, S. N. (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Manfaat ASI Dengan Pemberian ASI Eksklusif Kabupaten Jombang. . Jurnal Penelitian Kesehatan , 10((1)).
Setiawan, E., Machmud, R., & Masrul. (n.d.). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24 - 59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas.
Triana, A., & Maita, L. (2019). Pengaruh Pemberian MPASI Pabrikan dan MPASI Lokal Terhadap Status Gizi Bayi. Jurnal Media Kesehatan, 12((1)).
Yoga, I. T., & Rokhaidah. (2020). Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Pada Balita DI Posyandu Desa Segarajaya. Indonesia Journal of Health Development, 2((3)), 183–192.