ANALISIS KINERJA CAMPURAN SPLIT MASTIC ASPHALT(SMA) SEBAGAI LAPISAN WEARING COURSE
DOI:
https://doi.org/10.35747/deuj.v5i1.397Keywords:
Split Mastic Asphalt (SMA), Kadar Aspal Optimum (KAO), Serat Selulosa (Serbuk kayu)Abstract
Pembuatan jalan harus memenuhi standar perencanaan untuk memperoleh kualitas jalan yang mampu bertahan sesuai umur rencana agar jalan yang dibuat dapat melayani kondisi lalu lintas sesuai keadaan di lapangan. Tujuan Penelitian untuk menentukan nilai kadar aspal optimum (KAO) dan nilai karakteristik marshall dari campuran Split Mastic Asphalt menggunakan agregat hampangen,pasir tangkiling,dan serat selulosa,menganalisis ketahanan campuran SMA terhadap pelepasan butiran menggunakan metode cantabro dan menentukan stabilitas campuran SMA dengan metode STOA. Dalam penelitian di laboratorium diadakan pengamatan dan pemeriksaan terhadap proporsi campuran Split Mastic Asphalt yang memenuhi spesifikasi. Dilihat dari nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) didapat nilai parameter Marshall pada masing-masing komposisi sebagai berikut: pada KAO sebesar 6,57% didapat nilai stabilitas 730,00 kg,rongga antar agregat (VMA) 18,90%,rongga dalam campuran (VIM) 3,75%,rongga terisi aspal (VFB) 80,00% dan hasil bagi Marshall 252,00 kg/mm. Hasil penelitian ketahanan campuran SMA terhadap pelepasan butir menggunakan metode cantabro pada KAO yaitu,nilai kehilangan berat pada campuran mengalami penurunan seiring bertambahnya kadar aspal yang digunakan. Hasil penelitian terhadap stabilitas campuran SMA dengan metode STOA pada KAO nilai parameter karakteristik Marshall kondisi STOA memiliki kepadatan sebesar 2,37gr,stabilitas sebesar 731,20kg,flow sebesar 2,86mm,VMA sebesar 17,85%,VIM sebesar 5,12% tidak memenuhi,VFB sebesar 78,10% dan hasil bagi Marshall sebesar 272,30 kg/mm.
References
Anonim, 1983. Departemen Pekerjaan Umum, Indonesia. no 13/PT/B/1983. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston).
Anonim. 1983. Direktorat Jendral Bina Marga DPU No. 03/MN/B/1983 Tentang Manual pemeliharaan Jalan.
Cheremisinoff, N.P. 2002. Polymer Characterisation Laboratory Techniques and Analysis. Westwood, New Jersey, U.S.A : Noyes Publication.
Desriantomy. 2007. Penuntun Praktikum Bahan Perkerasan Jalan Raya. Palangka Raya:Palangka Raya :Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya
Hermawan, F., &Laksamana, B. 1996. Pengaruh Penggunaan Serat Ijuk Sebagai Bahan Tambah Pada Campuran Split Mastic Asphalt Yang Menggunakan Gradasi Tengah. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
(diakses 24 Juli 2022)
Riyanto, A., & Wahyono, T. 2015. Pengaruh Penambahan Filler Semen Dan Lama Rendaman Terhadap Sifat Durabilitas Dan Nilai Struktural Split Mastic Asphalt (SMA). Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) III. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadyah Surakarta.
Sitanggang, O. 2007. Perancangan Campuran Lapis Interlayer Yang Menggunakan Campuran Split Mastic Asphalt (SMA 0/5) Dengan Penambahan Additive (Epoxy). Tesis. Program Studi Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta. http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_deta.
(diakses 15 Mei 2022)
Sukirman, S. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Penerbit Nova.
Sukirman, S. 2003. Beron Aspal Campuran Panas. Jakarta: Penerbit Granit.
Susanti. 2004. Penggunaan Agregat Kasar Bernilai Abrasi Tinggi Pada Campuran Split Mastic Asphalt (SMA) 0/11. Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/25224
(diakses 11 Mei 2022)
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Density (Development Engineering of University) Journal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.