ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN PERANCAH KAYU DAN PENYEWAAN SCAFFOLDING

Authors

  • Rida Respati Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
  • Siti Wardah Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
  • Reza Zulfikar Akbar Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

DOI:

https://doi.org/10.35747/deuj.v6i1.797

Keywords:

Konstruksi, Perancah, Scaffolding, Perancah Kayu, Efisiensi

Abstract

Seiring berkembangnya teknologi bidang kontruksi semakin memudahkan pekerjaan kontruksi. Perkembangan teknologi ini tidak dapat dipungkuri keberadaannya, perancah yang awalnya hanya pekerjaan dibidang kontruksi saja saat ini telah menjadi perancah yang lebih modern (scaffolding). Perancah merupakan komposisi yang sangat penting dalam suatu pekerjaan bekisting yang bertujuan untuk menunjang pekerjaan berikutnya. Dalam pengerjaan kontruksi perancah ini juga digunakan sebagai penyangga manusia beserta materialnya untuk menyelesaikan bangunan yang dikerjakan. Akan tetapi dengan adanya perancah ini menimbulkan suatu permasalahan yang dimana dalam menyelesaikan perancah ini membutuhkan anggaran biaya yang besar agar sesuai dengan standart perancangan perancah yang aman. Meski ada beberapa kontruksi yang menggunakan perancah seperti bambu yang dilakukan oleh warga Negara Asia, Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan peninjauan terhadap perancah yang lebih efisien dari segi mutu, waktu, dan biaya pada pekerjaan kontruksi yang ada di kota Palangkaraya yaitu perbandingan antara penggunaan perancah kayu dan scaffolding.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif serta metode komparatif. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan pekerjaan menghitung biaya perancah kayu dan perancah besi dalam harga sewa, sedangkan metode komparatif digunakan untuk menghitung perancah kayu dan besi dalam hara sewa, kemudian dibandingkan dengan perancah kayu dan besi dalam harga beli. Hasil dari penelitian ini mendapatkan perhitungan dalam luasan 76.000 m2 pekerjaan perancah kayu sebesar Rp.221,854,800 sedangkan pekerjaan perancah besi (scaffolding) dalam harga sewa sebesar Rp. 198,445,200. Dengan begitu dapat diketahui bahwa pekerjaan kontruksi dalam menggunakan perancah besi (scaffolding) lebih murah dibandingkan dengan perancah kayu. Hal ini dibuktikan dengan adanya penerapan dua metode pada penelitian yang telah dilakukan.

References

Amal Fiza. (2021). Analisa Waste Proyek Konstruksi Menggunakan Metode Lean Project Management TUGAS AKHIR.

Amrina, E. (2021). MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUBSIDI PERUMAHAN DEVELY RESIDENCY. Sigma Teknika, 4(2), 221–233.

Arum Destyarini. (2016). Analisis perbandingan penggunaan perancah baja konvensional dan perancah baja modifikasi (studi kasus : proyek srondol mixed-use development Semarang).

Mita Nur Fadilah. (2023). ANALISIS PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN SCAFFOLDING DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) (Studi Kasus: Proyek RS UII) (ANALYSIS OF THE CAUSES OF WORK ACCIDENTS IN SCAFFOLDING WORK USING THE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) METHOD) (Case Study: UII Hospital Project).

SNI 2835:2008. (n.d.).

Downloads

Published

2023-12-28

Issue

Section

Articles