POTENSI TITIAN SEBAGAI ALTERNATIF RUANG TERBUKA DI KAWASAN PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI
DOI:
https://doi.org/10.35747/jaml.v1i1.786Keywords:
Ruang terbuka, Tepian Air, Banjarmasin, Kawasan PermukimanAbstract
Kota Banjarmasin sejak dahulu berkembang dengan keterkaitan erat terhadap keberadaan sungai. Selain bukti berupa peninggalan sejarah, di sepanjang tepian sungai di Kota Banjarmasin juga banyak ditemukan kawasan permukiman. Kawasan permukiman tepian sungai berkembang menjadi kawasan dengan kepadatan tinggi dikarenakan ketersediaan lahan pada kawasan tersebut yang sangat terbatas. Ruang terbuka pada kawasan permukiman juga sangat minim, dikarenakan kepadatan bangunan yang tinggi dan ketersediaan lahan yang minim di lokasi permukiman. Ironisnya keberadaan ruang terbuka memiliki peran dan fungsi penting, terutama dikawasan permukiman. Jaringan titian merupakan hasil adaptasi dari masyarakat yang beradaptasi dengan lingkungan. Titian dapat ditemui diseluruh kawasan permukiman tepian sungai di Kota Banjarmasin, sehingga memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi ruang terbuka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, menggunakan studi literatur sebagai perbandingan terhadap kondisi lapangan. Titian potensial untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka, adapun yang mempengaruhi potensi tersebut adalah, dimensi titian, fungsi yang dihubungkan oleh titian, serta desain titian.
References
Creswell, John. W. 2013. Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed, Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dahliani. 2012. Konsep Pengolahan Tapak Permukiman di Lahan Rawa, Banjarmasin. LANTING Journal of Architecture, Vol.1 No.2, 96-105.
Hakim, Rustam. 2003. Arsitektur Lansekap: Manusia, Alam dan Lingkungan. Jakarta: Universitas Trisakti.
Krier, Rob. 1997. Urban Space. New York: Rizzoli International Publication.
Mentayani, Ira. 2016. Identitas dan Eksistensi Permukiman Tepi Sungai Di Banjarmasin. In: Universitas Lambung Mangkurat. Seminar Nasional Universitas Lambung Mangkurat, 5 November 2016 Potensi, Peluang, dan Tantangan Pengelolaan Lingkungan Lahan Basah secara Berkelanjutan, Banjarmasin, Indonesia 5 November 2016. Universitas Lambung Mangkurat: Banjarmasin.
Mentayani, Ira. 2016. Identitas Keruangan Tepian Sungai dan Perubahannya pada Permukiman Vernakular di Banjarmasin. In: Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Uiversitas Brawijaya. Seminar Nasional – Semesta Arsitektur Nusantara 4, Malang, Indonesia 17-18 November 2016. Universitas Brawijaya: Malang.
Pramudito, Sidhi. 2013. Analisis Pola Tata Ruang Terbuka Tepian Sungai Winongo di Kampung Budaya Bangunrejo. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI. Vol. 10 No. 4, pp. 239-254.
Shirvani, Hamid. 1985. Urban Design Process. Van Nostrand Reinhold: New York.
Supar, Evan E. 2013. Konsolidasi Keruangan Kawasan Tepian Sungai Berbasis Titian Sebagai Karakteristik Lokal Lokus: Kawasan Tepian Sungai Kota Banjarmasin. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Trancik, Roger, 1986, Finding Lost Space: Theories of Urban Design, Van Nostrand Reinhold, and New York.