TIPOLOGI FUNGSI RUMAH TEPIAN SUNGAI DI PINGGIRAN KOTA BANJARMASIN
DOI:
https://doi.org/10.35747/jaml.v1i1.787Keywords:
Permukiman Tepian Sungai, Delta Pulau Bromo, Tipologi, FungsiAbstract
Kondisi geografis Kota Banjarmsin yang terdiri dari banyak sungai, secara tidak langsung berpengaruh pada pembentukan karakter kota itu sendiri, hal ini terlihat pada terbentuknya permukiman-permukiman yang berada pada area tepian sungai. Permukiman tepian sungai ini merupakan hasil dari budaya sungai masyarakat Kota Banjarmasin. Salah satu permukiman tepian sungai yang ada di Kota Banjarmasin ini adalah permukiman Pulau Bromo yang merupakan sebuah delta yang berada di pinggiran Kota Banjarmasin. Masih minimnya pembangunan pada permukiman ini menjadikan aktivitas masyarakatnya masih memiliki ketergantungan yang sangat kuat pada sungai. Keberagaman fungsi rumah memberikan karakteristik tersendiri yang membedakannya dari permukiman tepian sungai lain di Kota Banjarmasin. Untuk mengetahui karakteristik dan identitas permukiman tepian sungia Delta Pulau Bromo ini maka dapat dilakukan tinjauan tipologi. Pembahasan tipologi pada permukiman ini dapat dilihat dari fungsi rumah yang mengaitkan antara fungsi dan bentuk denah pada rumahnya. dari hasil analisis ditemukan 5 tipologi fungsi yang terdapat pada rumah yang berada di permukiman tepian sungai Delta Pulau Bromo, yaitu (1).Rumah fungsi dagang dengan bentuk denah melebar, (2). Rumah fungsi hunian dengan bentuk denah memanjang kebelakang. (3). Rumah fungsi hunian+dagang dengan bentuk denah melebar. (4). Rumah fungsi hunian+dagang dengan bentuk denah memanjang. (5). Rumah fungsi hunian+dagang dengan bentuk denah kombinasi dari denah memanjang dan melebar. Keberagaman tipe fungsi rumah ini dipengaruhi oleh faktor jenis pekerjaan dan ekonomi penghuni rumah.
References
Creswell, J. W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dahliani, Setijanti, P. & Soemarno, I. (2016). Tantangan Keberadaan Rumah Lanting Sebagai Arsitektur Vernakular Tepi Air di Banjarmasin. Seminar Nasional - Semesta Arsitektur Nusantara 4. Malang: Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Mentayani, I. (2016). Identitas dan Eksistensi Permukiman Tepi Sungai di Banjarmasin. Potensi, Peluang, dan Tantangan Pengelolaan Lingkungan Lahan Basah secara Berkelanjutan: 1-6. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.
Mentayani, I. dan Prayitno, B. (2011). Arsitektur Tepian Sungai: Potret Life Style Masyarakat di Kota Banjarmasin Seminar Nasional Dan Workshop Life Style And Architecture Yogyakarta: Universitas Atmajaya.
Moneo, R. (1979). On Typology. Opposittions Journal for Ideas and Criticism in Architecture, MIT Press: 22-45.
Muchamad, B. N., Atyanto, T., Ronald, A. &, Putra, H. S. A. (2015). Tipologi Balai Adat Suku Dayak Bukit. Journal of Architecture and Built Environment.
Nurfansyah. (2008). Settlement Pattern Model at Riverside. Info Teknik, Volume 9 Nomor 2, Desember 2008. INFO – TEKNIK. 9 (2): 161 – 173.
Santoso, J. M. J. P. (2013). Tipologi Membuka Ruang Bagi Fungsi dan Bentuk. Jurnal Kajian Teknologi. 9 (2): 91-101.
Sudarwani, M. M. (2012). Simbolisasi Rumah Tinggal Etnis Cina Studi Kasus Kawasan Pecinan Semarang. Momentum. 8 (2): 19- 27.
Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Yusuf, S. A. (2016). Wujud Akulturasi Arsitektur Pada Aspek Fungsi, Bentuk, dan Makna Bangunan Gereja Kristen Pniel Blimbingsari Di Bali. Jurnal Arteks. Vol. I (1): 15-30.