Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Perawat Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ulin Banjarmasin
DOI:
https://doi.org/10.35747/hmj.v2i1.924Keywords:
beban kerja, komunikasi interpersonal, kondisi lingkungan kerjaAbstract
Instalasi Gawat Darurat merupakan unit penting dalam operasional suatu rumah sakit, yaitu Sebagai pintu masuk pasien dalam pelayanan rumah sakit, IGD harus melayani semua kasus yang masuk ke rumah sakit dan sesegera mungkin memberikan pertolongan pertama pada pasien. Perawat dituntut untuk mampu bekerjasama dengan tim kesehatan, serta pasien dan keluarga pasien yang berkaitan dengan kondisi kegawatan kasus di ruang IGD. Tuntutan-tuntutan dalam lingkungan kegawatdaruratan membuat perawat IGD beresiko terhadap terjadinya stres. Penelitian menggunakan analitik korelasi dengan desain cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini ada 34 responden. Pada analisis regresi logistik ganda di dapat 3 variabel yang berhubungan dengan stres kerja yaitu beban kerja, komunikasi interpersonal dan lingkungan kerja. Hasil penelitian lebih lanjut didapatkan faktor yang paling dominan berhubungan dengan stres kerja adalah komunikasi interpersonal (p=0.011) dan OR=69,322. Dalam rangka menurunkan tingkat stres maka perawat IGD hendaknya meningkatkan evaluasi diri, meningkatkan mekanisme koping yang positif dan meningkatkan kualitas teknik komunikasi dalam hubungan interpersonal yang baik, sehingga akan memperlancar pelaksanaan tugas sehari-hari yang pada akhirnya terjalin kerjasama yang baik untuk menyelesaikan tugas.
References
Anahita Sadeghi (2014).Medical Resident Workload at a Multidisciplinary Hospital in Iran. (Department of Internal Medicine, Shariati Hospital, Tehran University of Medical Sciences, Tehran, Iran)
Anoraga, P. (2006). Psikologi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.
Depkes. (2009) Pedoman Layanan Di Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik
Fadhilah, M. L., & LATARUVA, E. (2010). Analisis Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dengan Dukungan Sosial Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia, Central Java) (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Handoko, T. Hani (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia Yogyakarta:BPFE
Handoko. (2011). Manajemen Personalia Dan Sumberdaya Manusia. Edisi II.Yogyakarta:BPFE
Handoyo, S. (2010). Stres Pada Masyarakat Surabaya: Universitas Airlang
Hartono , (2004). Hubungan antara persepsi perawat tentang hubungan interpersonalperawat-dokter dengan stres kerja perawat diruang rawat inap cendana RSUD Dr Moewardi Surakarta. Yogyakarta : Program studi Ilmu
Haryanti dkk (2013) Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Stres Perawat Di IGD RSUD Kabupaten Semarang(http://jurnal.Unimus.ac.id/diakses pada tanggal 19 September 2015
Hasibuan, malayu S.P (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Hasibuan (2010) Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hastono, S.P (2007). Analisis Data Kesehatan. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Hawari, D. (2012). Manajemen Stres, Cemas Dan Depresi. http://www.inna-ppni.or.id/html 16/02/2009.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Kasmarani. (2012). Pengaruh Beban Kerja Fisik Dan Mental Terhadap Stres Kerja Pada Perawat Di IGD RSUD Cianjur Jurnal Kesehatan Masyarakat.Volume I
Kelana K D. (2011). Metodologi penelitian keperawatan. CV. Trans info media : Depok, Fakultas Kedokteran UGM.
Kusumaningtias, N.F (2010) Hubungan iklim komunikasi kinerja karyawan rumah sakit Roemani muhammadiyah semarang
Lexshimi, R., Tahir. S., Santhna, L.P.,Nizam, M. D., (2007). Prevalence ofStress and Coping Mechanismamong Staff Nurses in the IntensiveCare Unit., 2 (2): 146-153
Lloyd L., & Rue, Leslie W. (2007). Human resource management. (9th ed.).
Lumingkewas, M. (2015) Hubungan Kondisi Kerja Dengan Stres Perawat Diruangan Instalasi Gawat Darurat Medik RSUP Prof. DR. R. Kandou Manado.ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3 Nomor 3. Diakses 15 November 2015
Mulyadi, I, (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung:Refika Aditama
Nancy Theresa Blake (2012) The Relationship between the Nurses’ Work Environment and Patient and Nurse Outcomes. UNIVERSITY OF CALIFORNIA
Nasir Dan Muhith. (2011) Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan: Konsep Pembuatan Karya Tulis Dan Thesis Untuk Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Notoadmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat : Ilmu & Seni. Rineka cipta : Jakarta
Notoatmodjo, S (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi I. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologipenelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta
Notoatmodjo. (2010). Promosi kesehatan teori & aplikasi. Rineka cipta : Depok
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. edisi 3. Salemba Medika : Jakarta.
Nursalam. (2013). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis, Edisi 3. Jakarta:Salemba Medika
Padmirso, H. (2011). Cemas Dan Depresi. Edisi II. Jakarta:Rinek Cipta
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2006. Komunikasi Dalam Keperawatan.
Rakhmat, J. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Rivai. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Daya Teori Dan Praktek, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Robin, SP. (2006) Perilaku Organisasi (alih bahasa Drs. Benjamin Molan) Edisi Bahasa Indonesia. Klaten:PT Inan Sejati
Rochmawati, D. O. N. (2013). Perbedaan Koping Mekanisme Di Tinjau Dari Stres Kerja Perawat. (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Roy C. (1991). The Adaptation model: the Definitive statemen. California: Appleton & Lange.
Saan Dan Wahyuni. (2013). Psikologi Keperawatan. Jakarta: Rajawali
Widyasari. (2012). Manajemen Resiko Stres Kerja. Jakarta: Sagung Seto
Yosep Dan Sutini. (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama