PEMAAFAN SEBAGAI JALAN MENUJU KEHARMONISAN KELUARGA

Authors

  • Afifah Komariyah Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
  • Zainul Anwar Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
  • Putri Saraswati Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.35747/ph.v2i2.626

Keywords:

Keharmonisan Keluarga, Pemaafan, Pasangan Suami Istri

Abstract

Kerharmonisan dibutuhkan dalam menjaga keutuhan di dalam sebuah keluarga. Salah satu faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga adalah pemaafan, pemaafan dibutuhkan dalam sebuah keluarga sebagai penyelesaian jika terjadi suatu konflik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemaafan terhadap kerharmonisan keluarga. Penelitian ini merupakan penelitan kuantitatif dengan teknik sampling yaitu cluster random sampling. Subjek penelitian adalah pasangan suami istri, usia dewasa awal (18–40 tahun), menikah secara sah, tinggal bersama dalam satu rumah, usia perkawinan minimal 5 tahun dan pendidikan minimal SMA sebanyak 110 pasangan suami istri dibagi dalam 11 desa yang berada di Kecamatan Bondowoso. Instrumen penelitian menggunakan skala pemaafaan Transgression-Related Interpersonal Motivation (TRIM-18) dan Family Harmony Scale. Analisa data menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemaafan terhadap keharmonisan keluarga. Nilai koefisien regresi (r) sebesar 0,15 dengan nilai p = 0,026 (< 0,05). Hal tersebut berarti semakin tinggi pemaafan maka keharmonisan dalam sebuah keluarga dapat tetap terjaga.

References

Allemand, M., Amberg, I., Zimprich, D., & Fincham, F. D. (2007). The role of trait forgiveness and relationship satisfaction in episodic forgiveness. Journal of Social and Clinical Psychology, 26(2), 199–217. https://doi.org/10.1521/jscp.2007.26.2.199

Ardian, Rizki. (2018) Setahun, angka perceraian di bondowoso tebus 1.785 kasus. Di akses dari http://berita.baca.co.id/16982954?origin=relative&pageId=05f178f5-555b-4570-8454-e17553fd560a&PageIndex=2

Dagun, S.M. (2002). Psikologi keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Defrain, J. (1999). Strong families. Family Matters, 53, 6–13. https://doi.org/10.1300/J002v41n01_01

Dewi, N. R., & Sudhana, H. (2013). Hubungan antara komunikasi interpersonal pasutri dengan keharmonisan dalam pernikahan. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 22–31.

Fincham, F. D. (2000). The kiss of the porcupines: From attributing responsibility to forgiving. Personal Relationships, 7(1), 1–23. https://doi.org/10.1111/j.1475-6811.2000.tb00001.x

Fincham, F. D., Beach, S. R. H., & Davila, J. (2004). Forgiveness and conflict resolution in marriage. Journal of Family Psychology, 18(1), 72–81. https://doi.org/10.1037/0893-3200.18.1.72

Fincham, F. D., Hall, J., & Beach, S. R. H. (2006). Forgiveness in marriage: Current status and future directions. Family Relations, 55(4), 415–427. https://doi.org/10.1111/j.1741-3729.2005.callf.x-i1

Gunarsa S.D., & Gunarsa,Y.S.D. (2004). Psikologi praktis: Anak, remaja dan keluarga. BPK Jakarta: Gunung Mulia.

Hidayat, Rofiq. (2018). Melihat tren perceraian dan dominasi penyebabnya. Di akses dari https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5b1fb923cb04f/melihat-tren-perceraian-dan-dominasi-penyebabnya

Hurlock, E. B. (1996). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kartika, S. (2012). Forgiveness pada Istri sebagai upaya untuk mengembalikan keutuhan rumah tangga akibat perselingkuhan suami. Jurnal Psikologi Undip, 11, 50–58.

Kavinkondala, S., Stewart, S. M., Ni, M. Y., Chan, B. H. Y., Lee, P. H., Li, K.-K., Leung, G. M. (2016). Structure and validity of family harmony scale: An instrument for measuring harmony. Psychological Assessment, 28(3), 307–318. Retrieved from http://www.apa.org/journals/pas.html%5Cnhttp://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&PAGE=reference&D=emed18a&NEWS=N&AN=605096606

McCullough, M. E. (2000). Forgiveness as human strength: Theory, measurement, and links to well-being. Journal of Social and Clinical Psychology, 19(1), 43–55. https://doi.org/10.1521/jscp.2000.19.1.43

McCullough, M. E., Fincham, F. D., & Tsang, J.-A. (2003). Forgiveness, forbearance, and time: The temporal unfolding of transgression-related interpersonal motivations. Journal of Personality and Social Psychology, 84(3), 540–557. https://doi.org/10.1037/0022-3514.84.3.540

McCullough, M. E., Rachal, K. C., Sandage, S. J., Worthington, E. L., Brown, S. W., Hight, T. L., (1998). Transgression-related interpersonal movitations scale - 12 item form (TRIM-12) in: Interpersonal forgiving in close relationships: II. Theoretical elaboration and measurement. Journal of Personality and Social Psychology, 75(6), 11–12. Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9914668

McCullough, M. E., Root, L. M., & Cohen, A. D. (2006). Writing about the benefits of an interpersonal transgression facilitates forgiveness. Journal of Consulting and Clinical Psychology, 74(5), 887–897. https://doi.org/10.1037/0022-006X.74.5.887

Nancy, M. N., Wismanto, Y. B., & Hastuti, L. W. (2014). Hubungan nilai dalam perkawinan dan pemaafan dengan keharmonisan keluarga. Psikodimensia, 13(1), 84. Retrieved from http://journal.unika.ac.id/index.php/psi/article/view/280

Novarina, D. I. (2005). Skripsi. Hubungan antara kematangan emosi dengan keharmonisan keluarga. Fakultas Psikologi. UMM.

Paleari, F. G., Regalia, C., & Fincham, F. D. (2010). Forgiveness and conflict resolution in close relationships: Within and cross partner effects. Universitas Psychologica, 9(1), 35–56. Retrieved from http://www.scielo.org.co/pdf/rups/v9n1/v9n1a04.pdf

Puspita Sari, D., & Puspitawati, H. (2017). Family conflict and harmony of farmers family. Journal of Family Sciences, 2(1), 28–41.

Poerwanti, Endang. (1998). Dimensi-Dimensi Riset Ilmiah. Malang: UMM Press.

Ponzetti, J. (2003). International encyclopedia of marriage and family (2nd.ed., vols. 4). New York: Macmillan Reference USA

Qarani, M (2004). Seks MP, Tip-tip Membangun Keharmonisan Suami Istri. Jakarta: Hikmah.

Sa’adah, E. M., Sakti, H., & Sakti, D. V. (2012). The wife’s forgiveness toward husband’s infidelity. Jurnal Psikologi, 1(1), 106–119. Retrieved from http://www.dt.co.kr/contents.html?article_no=2012071302010531749001

Sahli, M. (1990). Menuju Keluarga Harmonis. Pekalongan : Penerbit TB Bahagia.

Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Surya, Mohamad. (2003). Bina Keluarga. Jakarta: Aneka Ilmu.

Utami, D. A. (2015). Kepercayaan interpersonal dengan pemaafan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(1), 54–70.

Downloads

Published

30-11-2020

How to Cite

Komariyah, A., Anwar, Z., & Saraswati, P. (2020). PEMAAFAN SEBAGAI JALAN MENUJU KEHARMONISAN KELUARGA . Psycho Holistic, 2(2), 234–246. https://doi.org/10.35747/ph.v2i2.626

Issue

Section

Articles